30 C
Jakarta
Monday, November 18, 2024
HomeBeritaPengamat UGM Menyatakan Debat Pilpres Tahun Ini Lebih Unggul dari Tahun 2019

Pengamat UGM Menyatakan Debat Pilpres Tahun Ini Lebih Unggul dari Tahun 2019

Dosen Komunikasi Politik Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad, menyampaikan beberapa catatannya mengenai debat capres pertama yang berlangsung pada Selasa (12 Desember 2023) malam. Menurutnya, secara umum debat yang diadakan oleh KPU malam itu lebih baik daripada debat Pemilu 2019.

“Antara pertanyaan kandidat jauh lebih tajam. Dan menurut saya, setting panggungnya juga lebih baik,” kata Nyarwi kepada Republika, Rabu (13 Desember 2023).

Namun, dia juga menyayangkan keputusan KPU yang hanya mengadakan debat sebanyak lima kali. Seharusnya untuk satu sesi debat terdiri dari dua tema.

“Debat itu maksimal satu sesi dua tema, jadi seharusnya debat dilakukan lebih dari 10 kali, bukan lima kali,” ungkapnya.

Nyarwi juga mengomentari beberapa momen yang terjadi selama debat malam itu, salah satunya saat capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menuduh pertanyaan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang dianggap tendensius.

“Sebenarnya dalam debat, pertanyaan tendensius itu wajar. Jika tidak tendensius, maka pertanyaan tersebut tidak bisa diklarifikasi. Ini sebenarnya adalah momen di mana capres bisa memberikan klarifikasi,” katanya.

Selain itu, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) juga menyatakan bahwa capres seharusnya menunjukkan karakternya dalam debat. “Menurut saya, dalam debat, para capres-cawapres seharusnya tidak masalah menampilkan karakter mereka secara natural. Sehingga pemilih bisa tahu, dan memiliki informasi yang lengkap,” ujar Nyarwi kepada Republika, Rabu (13 Desember 2023).

Selain itu, para capres seharusnya juga lebih dapat mengelaborasi tema debat dengan masalah yang relevan. Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menurutnya telah berupaya untuk mengelaborasi tema dengan masalah yang relevan yang dihadapi oleh masyarakat.

“Mereka (para kandidat) mulai menceritakan atau menghasilkan hal-hal yang bersifat empiris dan aktual, dan itu dilakukan oleh Anies khususnya dan oleh Ganjar. Bahkan ada nama-nama yang disebut,” ucapnya.

Nyarwi juga menyatakan bahwa debat juga menjadi momentum bagi pemilih untuk mengingat apa yang disampaikan oleh capres. Karena para capres sering kali lupa dengan apa yang mereka katakan dalam debat.

“Mereka juga dapat menagih janji dari para capres-cawapres,” ungkapnya.

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER