Jumat, 16 Agustus 2024 – 00:06 WIB
Semarang, VIVA – Dokter yang bekerja sebagai ASN di RSUD Kardinah, Tegal, Aulia Risma Lestari nekat mengakhiri hidupnya karena tidak kuat menjadi korban perundungan atau bullying.
Aulia Risma sedang mengikuti pelatihan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di Universitas Diponegoro (Undip) di RSUP Kariadi Semarang. Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono mengatakan bahwa korban ditemukan meninggal di kamar kosnya pada Senin, 12 Agustus 2024 sekitar pukul 23.00 WIB.
Polisi memanggil dokter dan mengetahui bahwa korban meninggal karena obat. Obat itu disuntikkan sendiri oleh korban ke tubuhnya.
“Obat untuk pelemas otot, saya tidak bisa menjelaskan lebih detail yang bisa menjelaskan masalah medis tapi obat seharusnya diberikan melalui infus,” kata Agus.
Aparat kepolisian juga menemukan buku catatan harian korban, di mana ia menuliskan keluhan terhadap senior-senior selama mengikuti pelatihan PPDS Anestesi Undip.
Untuk mengungkap kasus kematian dokter muda ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Mereka memiliki bukti berupa buku catatan harian yang menunjukkan dugaan bunuh diri oleh korban.
Dalam buku catatan harian korban, terdapat pesan-pesan terakhir sebelum Aulia Risma mengakhiri hidupnya. Perlu diingat, pemberitaan ini bukan untuk mendorong tindakan bunuh diri. Jika Anda mengalami depresi atau masalah psikologis, segera konsultasikan dengan psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental.
Demikianlah berita ini disampaikan pada 5 Juli 2024 bersamaan dengan pesan-pesan terakhir yang tertulis dalam buku catatan harian dokter Aulia Risma.