25.6 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024
HomeOtomotifVietnam Memberikan Subsidi Tarif Listrik untuk Stasiun Pengisian Daya, Bagaimana di Indonesia?

Vietnam Memberikan Subsidi Tarif Listrik untuk Stasiun Pengisian Daya, Bagaimana di Indonesia?

Rencana untuk mewujudkan penggunaan energi lebih hijau di industri otomotif tidak hanya dilakukan Indonesia, karena negara tetangga, Vietnam juga melakukannya.
Ya, Vietnam menargetkan netralitas karbon pada tahun 2050, atau sejalan dengan komitmen yang dibuat oleh negara-negara maju.
Untuk mencapai tujuan transisi energi, Vietnam akan memberikan subsidi harga tarif listrik, untuk stasiun pengisian daya kendaraan listrik.
“Skema subsidi tersebut akan diserahkan kepada pemerintah pusat pada pertengahan September untuk disetujui,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan akhir pekan, demikian dilansir Reuters.
Disebutkan, jika transisi energi hijau merupakan tugas penting dan krusial dalam proses mewujudkan tujuan pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan dalam memenuhi komitmen Vietnam di internasional.
Tak hanya tempat pengisian daya, pemerintah juga akan mengupayakan adanya insentif tambahan, kepada mereka yang mau produksi dan impor kendaraan listrik.
Untuk mendukung transisi tersebut, pemerintah juga bakal memberikan insentif bagi masyarakat yang menggunakan mobil bermesin pembakaran internal agar beralih menjadi mobil listrik.
Dibantu VinFast
Satu dari banyak kendala sebuah negara untuk beralih kendaraan listrik, yaitu infrastruktur. Nah, Vietnam juga sama seperti Indonesia, dimana tempat pengisian daya menjadi hal yang harus diperhatikan.
Maka dari itu, pemerintah Vietnam akan memastikan seluruh kota bisa mengakses tempat pengisian daya listrik umum.
Agar bisa diterapkan secepatnya, pemerintah Vietnam di akhir Agustus 2024, akan mengeluarkan standarisasi teknis untuk mendirikan stasiun pengisian daya agar mendapatkan insentif.
Adapun, saat ini Vietnam memiliki lebih dari 150.000 stasiun pengisian daya, yang sebagian besar dimiliki dan dioperasikan oleh VinFast.
Strategi Ekosistem Mobil Listrik di Indonesia
Apa yang direncanakan Vietnam 11-12 sama dengan di Indonesia, dimana beberapa kebijakan telah diterapkan demi mendorong percepatan kendaraan listrik dan ekosistemnya di Indonesia.
Meski di Indonesia belum ada insentif untuk stasiun pengisin daya, namun ada beberapa strategi yang dilakukan pemerintah, karena ingin mengembangan 2 juta kendaraan berbasis listrik roda empat dan 13 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2030.
Beberapa hal yang sudah dilakukan pemerintah mempercepat ekosistem kendaraan listrik diantaranya memberikan insentif pada perusahaan otomotif yang membangun pabrik di Indonesia, dengan tingkat kandungan dalam negeri minimal 40 persen.
Pemerintah juga mendorong adanya proyek pengembangan rantai pasokan ekosistem baterai, mulai dari pengolahan hingga bijih nikel, menjadi nikel, dan kobalt sulfur, sampai menjadi baterai siap pakai.
Jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terus diperbanyak, dimana pada April 2024, total stasiun pengisian daya yang tersedia mencapai 1.566 unit, dan baterai swap sebanyak 1.772 unit, termasuk memasang SPKLU di tiang listrik.
Rencananya pemerintah menargetkan pada tahun 2030 akan menambah 48.118 unit stasiun pengisian daya dan 196.179 unit stasiun swap.
Untuk mendukung pemerintah, penyedia listrik, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), ikut memberikan promo khusus mulai dari potongan harga untuk tambah daya, bagi pemilik kendaraan listrik.
Termasuk diskon untuk mobil yang mengisi daya di rumah hingga 30 persen, pada pukul 22.00-05.00 WIB.
Tak sampai disitu, beberapa pejabat negara juga ditargetkan untuk mengendarai kendaraan listrik, termasuk aplikator transportasi online juga diganti menjadi kendaraan listrik.
Di Jakarta, mobil listrik lebih istimewa, selain pajak yang sangat murah, mobil nyetrum boleh dikendarai di jalur ganjil genap.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER