Kamis, 22 Agustus 2024 – 15:56 WIB
Jakarta, VIVA – Setelah bebas bersyarat pada Minggu, 18 Agustus 2024, Jessica Kumala Wongso atau akrab dikenal sebagai Jessica Wongso kembali mengenang peristiwa sahabatnya, Wayan Mirna Salihin, yang meninggal dunia pada tahun 2016.
Jessica Wongso yang menjadi terdakwa dalam kasus kopi sianida tersebut, mengungkapkan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian Mirna. Selain itu, ia juga menyampaikan harapannya kepada ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin, agar tidak menyimpan dendam terhadapnya. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui kanal YouTube Fristian Griec Media Official, Jessica Wongso menyampaikan rasa simpatinya kepada Edi Darmawan Salihin. Ia mengerti betapa berat kehilangan seorang anak bagi seorang ayah. Ia juga berharap Edi tidak hanya mempercayai apa yang dikatakan orang lain, tetapi juga berusaha mengenal dirinya lebih dalam sebelum mengambil kesimpulan.
“Saya mengucapkan berduka cita atas meninggalnya Mirna karena kehilangan anggota keluarga, anak kandung, sangat menyakitkan. Saya mengerti itu. Tapi saya juga mau supaya Om berpikir jangan cuma percaya apa yang dikatakan orang, kenali lah saya juga, main dulu lah sama saya, lihatlah saya bagaimana,” ungkap Jessica yang dikutip dari YouTube Fristian Griec Media Official pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Jessica menambahkan bahwa ia berharap pandangan Edi terhadap dirinya bisa berubah seiring berjalannya waktu dan berharap tidak ada dendam yang tertanam dalam hati Edi.
“Jadi semoga ya di ke depannya Om nggak menaruh dendam sama saya atau seperti apa, Om bisa berubah perspektifnya pada saya. Itu aja sih,” tambahnya.
Meski menjadi terdakwa dalam kasus tersebut, Jessica Wongso juga mengakui bahwa ia memahami posisi Edi Darmawan Salihin yang berada dalam duka mendalam karena kehilangan putri tercintanya. Namun, ia juga merasa sedih karena dianggap sebagai pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Menurut Jessica, pandangan Edi mungkin dipengaruhi oleh informasi yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya. Namun, ia yakin bahwa jika Edi mengenalnya lebih dekat dan memahami situasi yang sebenarnya, pandangan tersebut bisa berubah.
“Saya juga merasakan kesedihan dia karena kehilangan anak. tapi di waktu yang bersamaan saya juga sedih kenapa kok dia berpendapat seperti itu terhadap saya. Kalau pendapat dia bisa berubah ya saya lebih bersyukur kalau itu bisa terjadi,” tandasnya.