27.3 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024
HomeBeritaPasti Datang Jika Diundang Rais Aam

Pasti Datang Jika Diundang Rais Aam

Kamis, 22 Agustus 2024 – 10:18 WIB

Jakarta, VIVA – Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Muhammad Cholil Nafis, menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, PKB, Muhaimin Iskandar tidak mengikuti tradisi NU. Hal ini merujuk pada undangan PBNU kepada politisi yang akrab disapa Cak Imin, dalam menanggapi konflik antara PBNU dengan PKB belakangan ini.

Karena kurangnya komunikasi, kata Nafis, menyebabkan banyak informasi yang salah di masyarakat. Oleh karena itu, undangan PBNU kepada Cak Imin dan Sekjen PKB sebelumnya adalah upaya untuk menyelesaikan masalah yang semakin meluas.

“Ini masalahnya kita mengundang sekjen, kemudian sekjen tidak hadir. Ini artinya PBNU mengundang PKB. Kemudian kami juga mengundang Ketua Umum PKB, namun tidak hadir,” kata Cholil Nafis kepada wartawan di Jakarta, Kamis 22 Agustus 2024.

“Indikasinya apa? Koordinasi kurang lancar. Tidak bisa berkoordinasi dengan baik. Juga, kurangnya komunikasi,” lanjutnya.

Cholil Nafis juga menyinggung bahwa Cak Imin tidak mau mengikuti tradisi NU. Sebab, meskipun sudah mendapatkan undangan dari Rais Syuriah, namun tidak hadir.

“Seharusnya, meskipun sibuk, harus mendahulukan, ini adalah tradisi di dalam NU. Apapun kesibukannya, seperti saya diundang Rais Aam, diundang kiai, itu sebisa mungkin. Namun ini diundang tapi tidak datang,” jelasnya.

Cholil Nafis menilai sikap Cak Imin dapat memperkuat kecurigaan masyarakat bahwa koordinasi antara PKB dan PBNU tidak berjalan dengan baik.

“Dengan komunikasi yang kurang lancar, artinya koordinasi tidak baik dengan indikasi tidak hadirnya dua petinggi PKB,” tambahnya.

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER