25.1 C
Jakarta
Monday, January 20, 2025
HomeKesehatan Prof Tjandra Yoga Aditama: Vaksin Campak, Bagaimana Kebijakan Kita?

[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Vaksin Campak, Bagaimana Kebijakan Kita?

Mpox yang kini menjadi darurat kesehatan dunia antara lain terjadi akibat clade 1b yang lebih berbahaya dari clade 2 yang ada di dunia tahun yang lalu. Nah, clade 1b yang tadinya hanya ada di Afrika sudah menyebar, ke Swedia, dan yang lebih mencemaskan juga ke Thailand sebagaimana dilaporkan pada Kamis 22 Agustus 2024 yang lalu.

Esok harinya, Jumat 23 Agustus 2024, WHO mengeluarkan publikasi dalam Weekly Epidemiological Record yang menyampaikan “position paper” tentang vaksin Smallpox and mpox (orthopoxviruses), yang perlu kita pahami sebelum mengambil kebijakan penggunaan vaksin di negara kita.

Disebutkan bahwa ada empat generasi vaksin mpox ini. Pertama adalah vaksin cacar (smallpox) yang telah digunakan luas di dunia pada tahun 1950 sampai 1970an pada waktu dunia melakukan eradikasi cacar. Saya yang hampir berumur 70 tahun juga dulu sempat mendapat vaksin cacar generasi pertama ini. Sementara teman-teman yang lebih muda tentu tidak divaksin cacar ini lagi karena memang penyakit cacar sudah dieradikasi dari muka bumi sejak 1980, walaupun memang masih ada yang bentuk yang berbeda yaitu mpox sekarang ini.

Generasi pertama vaksin ini dibuat berdasar galur -seperti “New York City Board of Health (NYCBH)” dan juga “Lister strains”, dll– yang dikultivasi dari kulit binatang.
Generasi ke dva vaksin smallpox (seperti ACAM2000) sebenarnya juga menggunakan galur seperti yang digunakan pada generasi pertama, tetapi diproduksi di sel kultur jaringan (tissue culture) dari isolasi virus plaques.
Generasi ketiga vaksin ini adalah yang lebih di atenuasi dan dibentuk berdasar proses lebih lanjut pada kultur sel dan hewan untuk meningkatkan keamanannya. Contoh dari generasi ketiga ini adalah vaccinia strain LC16m8 yang diproduksi di Jepang.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER