31.1 C
Jakarta
Wednesday, November 6, 2024
HomeprabowoKepemimpinan Pemimpin Nasional Indonesia

Kepemimpinan Pemimpin Nasional Indonesia [Marsekal Muda TNI Agustinus Adisoetjipto Anumerta]

Prabowo Subianto mengambil cerita ini dari Bab I Catatan Kepemimpinan Militer. Pada tanggal 5 Oktober 1945, embrio Angkatan Udara Indonesia terbentuk. Surjadi Suryadarma, yang memimpin pasukan tersebut, memanggil Adisoetjipto untuk membentuk angkatan udara karena kondisinya sangat memprihatinkan pada saat itu. Tidak ada pilot, tidak ada teknisi pesawat terbang, dan tidak ada dana. Hanya ada beberapa pesawat tua yang ditinggalkan oleh Jepang.

Adisoetjipto adalah salah satu dari sedikit orang yang berani terbang dengan pesawat tua milik Jepang. Pada tanggal 10 Oktober 1945, ia berhasil terbang dengan pesawat Nishikoren berwarna merah putih dari Tasikmalaya ke Maguwo, Yogyakarta. Pada tanggal 27 Oktober 1945, ia berhasil terbang dengan pesawat Cureng yang ditandai dengan bendera merah putih Indonesia di sekitar Yogyakarta. Ini tidak sia-sia. Dia melakukan itu untuk memompa semangat perjuangan rakyat.

Pada tahun 1947, pemerintah Indonesia menugaskan Adisoetjipto dan rekan-rekannya untuk mencari obat-obatan untuk Palang Merah Indonesia. Bantuan diperoleh dari Palang Merah Malaya, sementara seorang pedagang India menyediakan pesawat transportasi Dakota VT-CLA. Ini adalah penerbangan publik. Misi kemanusiaan tersebut mendapat persetujuan dari Belanda dan Inggris.

Namun, pada tanggal 29 Juli 1947, ketika pesawat hendak mendarat di Maguwo, pemburu Dutch Kitty Hawk tiba-tiba muncul dan mulai menembaki Dakota, dengan Tjipto dan rekan-rekannya di dalamnya. Pesawat tersebut terbakar dan jatuh. Tjipto dan tujuh rekan kerjanya tewas. Hanya satu di antara mereka yang selamat. Tidak ada yang tahu mengapa Belanda melanggar perjanjian tersebut, tetapi diduga mereka ingin membalas dendam kepada kadet Indonesia yang telah membom Belanda.

Source link

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER