Sabtu, 21 September 2024 – 08:14 WIB
VIVA – Sektor pariwisata diyakini sebagai salah satu sektor penting yang memiliki peran signifikan dalam menggerakkan ekonomi daerah. Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan revitalisasi Kawasan Kota Lama Kesawan di Medan, Sumatera Utara.
Baca Juga :
Disetujui DPR RI, Menteri Basuki Pastikan Alokasi Tambahan Program Padat Karya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa infrastruktur yang memadai akan mempercepat pengembangan destinasi wisata.
Baca Juga :
Kementerian PUPR: 47 Tower Rusun ASN di IKN Rampung Desember 2024
“Untuk pariwisata, pertama-tama infrastrukturnya harus diperbaiki, kemudian amenities dan event baru promosi besar-besaran. Jika hal itu belum siap, wisatawan hanya akan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itulah yang harus kita perhatikan dengan baik,” kata Menteri Basuki.
Baca Juga :
Menteri Basuki Meninjau Jalan Tol 6B dan Akses Tol IKN 6C Target Selesai Juni 2025
Penataan Kawasan Kota Lama Kesawan dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Utara Ditjen Cipta Karya mulai 8 Juli 2022 dan selesai pada 29 November 2023 dengan anggaran Rp 93,3 miliar.
Direktur Jenderal Cipta Karta Diana Kusumastuti menjelaskan ruang lingkup pekerjaan dalam revitalisasi kawasan ini.
“Revitalisasi Kawasan Kota Lama Kesawan meliputi penataan jalur pedestrian, penataan lansekap, penggantian lapisan permukaan jalan, penataan cahaya, penataan saluran drainase dan pembangunan saluran jaringan utilitas terpadu (SJUT),” ujar Diana.
Dengan demikian, kawasan Kesawan kini menawarkan wajah baru yang menggabungkan unsur sejarah dengan fasilitas modern yang nyaman.
Penataan kawasan ini bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Kesawan sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan di Kota Medan, sambil menyediakan lingkungan yang lebih teratur dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan.
Kesawan adalah salah satu kawasan tertua di Medan, yang dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Terdapat sejumlah bangunan bersejarah yang menjadi ikon penting dari kejayaan masa lalu. Misalnya, Gedung Warenhuis yang merupakan pusat perbelanjaan pertama di Medan. Kemudian Gedung London Sumatera, yang dulunya merupakan kantor perusahaan perkebunan Inggris dan kini telah direstorasi sebagai bagian dari proyek revitalisasi ini.
“Revitalisasi Kesawan tidak hanya fokus pada perbaikan fisik bangunan, tetapi juga mengembangkan program-program budaya dan ekonomi yang berkelanjutan. Festival kuliner, pameran seni, dan kegiatan komunitas akan menjadi bagian dari agenda rutin di kawasan ini, memberikan ruang bagi masyarakat dan wisatawan untuk berinteraksi dan menikmati kekayaan budaya Medan,” kata Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Wahyu Kusumosusanto.
Dengan selesainya revitalisasi ini, diharapkan Kawasan Kota Lama Kesawan dapat menjadi ikon wisata warisan Kota Medan. Hal ini menunjukkan bagaimana kerjasama antara pelestarian sejarah dan pengembangan modernisasi dapat menciptakan ruang publik yang kompetitif dan berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya
Dengan demikian, kawasan Kesawan kini menawarkan wajah baru yang menggabungkan unsur sejarah dengan kenyamanan fasilitas modern.