31.1 C
Jakarta
Tuesday, September 24, 2024
HomeBeritaYoory Corneles Mengakui Menerima 'Mainan' setelah Membayar Iuran Ratusan Juta ke Petugas...

Yoory Corneles Mengakui Menerima ‘Mainan’ setelah Membayar Iuran Ratusan Juta ke Petugas Rutan KPK

Selasa, 24 September 2024 – 06:22 WIB

Jakarta, VIVA – Mantan Direktur Utama PT Sarana Jaya Yoory Corneles menjadi salah satu saksi dalam persidangan kasus pungutan liar di Rutan KPK. Yoory mengaku mendapatkan ‘mainan’ setelah membayar iuran.

Baca Juga :

Terpopuler: Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan, Iptu P Ngaku Pertama Kali Pungli

Yoory mengungkapkan bahwa dia juga menyetorkan uang kepada seseorang bernama Juli Amar. Ia menyebut bahwa iuran tersebut diberikan saat dia dipindahkan ke Rutan Guntur KPK.

“Apakah Anda pernah menghitung jumlah total yang pernah Anda berikan?,” tanya jaksa di ruang sidang pada Senin 23 September 2024.

Baca Juga :

Pasca Pungli di Kota Bekasi Terungkap, Polda Metro ‘Tanam’ Provos di Semua Samsat

“Tidak pernah. Tapi kurang lebih 100 (Rp100 juta) lebih,” jawab Yoory.

Mantan Dirut Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan

Mantan Dirut Perumda Pembangunan Sarana Jaya Yoory Corneles Pinontoan

Baca Juga :

Aipda P Mengaku Baru Sekali Lakukan Pungli di Samsat Bekasi

Jaksa juga menyinggung keterangan Yoory dalam berita acara pemeriksaan (BAP) mengenai nominal iuran yang diberikan ke petugas KPK.

“Dalam BAP nomor 16, jumlah yang Anda sebutkan, ‘sehingga total uang yang saya bayarkan ke petugas rutan KPK melalui saudara Juli Amar sebesar Rp130 juta’ benar keseluruhannya?,” tanya jaksa kepada Yoory.

Yoory menjawab dengan mengkonfirmasi.

Jaksa kemudian menegaskan uang iuran yang dibayarkan oleh Yoory. Lalu, apa keuntungan setelah membayar iuran tersebut?

“Saya terus terang, saya merasa dalam kondisi tertekan saat itu, dalam kondisi penuh stres,” jelas Yoory. 

“Saya juga tidak tahu harus melakukan apa. Saya tidak memiliki pilihan lain selain memenuhi itu,” kata Yoory.

Terpidana kasus korupsi tanah itu, mengaku merasa stres saat diminta untuk membayar iuran sebanyak itu.

Dia menyebut kondisi itu sangat mendesaknya. Yoory tak bisa berbuat apa-apa dan harus memenuhi iuran itu.

“Benar-benar stres berat. Saya juga tidak tahu harus berbuat apa. Jadi, apa pun yang disampaikan saya pikir memang itu sudah merupakan kewajiban yang harus dipenuhi,” ucapnya. 

“Saya berusaha memenuhi dengan cara apapun, saya menjual semua mobil saya, untuk kebutuhan itu semuanya,” kata Yoory.

Jaksa yang penasaran kembali menanyai Yoory setelah membayar uang ratusan juta rupiah itu. Yoory menyebut bahwa ia mendapatkan sebuah ‘mainan’.

“Setelah Anda membayar, apa yang Anda dapatkan? Apakah ada fasilitas tertentu yang Anda peroleh?” tanya jaksa.

“Tidak, pada saat saya membayar beberapa hari kemudian saya diberikan pinjaman, mainan istilahnya jika di Guntur,” jawab Yoory.

“Apa? mainan?,” kata jaksa.

“Itu HP,” ujar Yoory.

 

Halaman Selanjutnya

Jaksa kembali mempertegas uang iuran yang dibayarkan oleh Yoory. Lalu, apa keuntungannya setelah membayar iuran tersebut?

Halaman Selanjutnya

BERITA TERBARU
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER