Minggu, 28 September 2024 – 21:16 WIB
Jakarta, VIVA – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Atnike Nova Sigiro mengutuk tindakan pembubaran acara diskusi yang dilakukan secara paksa dan anarkis di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 28 September 2024.
Baca Juga :
Acara Diskusi yang Dihadiri Din Syamsuddin dan Refly Harun Dibubarkan Paksa OTK
Komnas HAM mendesak aparat hukum untuk menyelidiki kasus pembubaran acara tersebut.
“Komnas HAM mendesak penegakan hukum dilakukan. Kami juga berharap agar pemerintah, khususnya melalui aparat hukum, melindungi ruang kebebasan sipil,” kata Atnike seperti dilansir Antara.
Baca Juga :
Soal Pelabuhan Impor Pindah ke Indonesia Timur, Pengusaha Beri Masukan ke Pemerintah
Atnike menjelaskan, Komnas HAM sangat menyesalkan perampasan hak sipil dan tindakan intimidasi dalam acara diskusi tersebut, sebagaimana terlihat dalam video yang beredar di media sosial.
Menurutnya, hal itu tidak boleh terjadi lagi karena pemerintah bertanggung jawab untuk melindungi hak masyarakat untuk berkumpul secara damai dan berekspresi.
Baca Juga :
Anggota Polres Puncak Jaya Diserang Orang Tak Dikenal
Oleh karena itu, Komnas HAM akan menyelidiki lebih lanjut kejadian pembubaran tersebut untuk mencari tahu penyebab insiden tersebut. Setelah itu, pihaknya akan terus mendorong penanganan hukum atas kasus tersebut.
“Komnas HAM masih terus memantau dan mengumpulkan informasi terkait kasus ini,” ujar Atnike.
Sebelumnya telah beredar video di media sosial yang menunjukkan sekelompok orang yang membubarkan forum diskusi secara paksa.
Dalam video berdurasi 2 menit 55 detik tersebut, terlihat kelompok masyarakat langsung masuk ke ruang tempat diskusi berlangsung dan merusak spanduk serta layar monitor di panggung.
Salah satu anggota kelompok tersebut juga terdengar meneriakkan “keluar, keluar” kepada peserta diskusi.
Berdasarkan narasi dalam video tersebut, diskusi di Grand Kemang dihadiri oleh sejumlah tokoh seperti Abraham Samad, Din Syamsudin, Fachrurozi, Sunarko, Chusnul Mariyah, Situ Fadilah, Refly Harun, dan beberapa tokoh lainnya.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya telah beredar video di media sosial yang menunjukkan sekelompok orang yang membubarkan forum diskusi secara paksa.