Liputan6.com, Jakarta Keputihan adalah cairan yang keluar dari vagina, berfungsi membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi.
Keputihan bisa bervariasi, mulai dari bening hingga putih susu, tergantung siklus menstruasi atau kondisi tubuh. Bisa pula sebagai tanda kehamilan.
Menurut dokter spesialis kandungan RS EMC Pekayon, Probo Mangastomo, cairan keputihan yang muncul sebagai tanda kehamilan berfungsi melindungi rahim dari bakteri dan mengeluarkan sel dinding vagina yang tidak aktif. Namun, keputihan dapat pula dipicu oleh beberapa faktor, seperti:
Peningkatan Hormon Estrogen
Saat hamil, hormon estrogen meningkat secara signifikan. Estrogen ini merangsang produksi cairan di area vagina yang berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kebersihan.
“Fungsi utama keputihan ini adalah sebagai pelindung alami tubuh agar bakteri dan kuman dari luar tidak masuk ke rahim,” tulis Probo di laman EMC, dikutip Kamis (21/11/2024).
Keputihan akibat hormon estrogen biasanya terjadi pada usia kehamilan trimester pertama dan ketiga. Meskipun keputihan meningkat selama kehamilan, tapi hormon ini berperan dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, organ reproduksi bayi, dan menjaga keseimbangan hormon yang mendukung kehamilan yang sehat.
Infeksi Jamur
Keputihan juga dapat dipicu oleh infeksi jamur. Candida adalah jamur penyebab keputihan yang umum terjadi saat hamil.
Jamur ini tumbuh lebih cepat karena perubahan hormon dan peningkatan kadar gula dalam tubuh. Tanda keputihan yang disebabkan oleh infeksi jamur yaitu warna cairan putih kental, gatal, kemerahan dan iritasi.
Infeksi jamur cukup umum terjadi selama kehamilan, tapi perlu diobati agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan yang berlebihan.