Penembakan yang menyebabkan kematian seorang pelajar dalam insiden tawuran di Semarang telah menimbulkan reaksi dari Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso. Menurutnya, tindakan kepolisian untuk melepaskan tembakan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Insiden tragis ini terjadi di dekat perumahan Paramount sekitar pukul 01.00 WIB.
Berita terbaru ini menunjukkan bahwa korban yang tewas adalah anggota salah satu kelompok geng yang terlibat dalam bentrokan di depan sebuah minimarket. Dalam situasi berbahaya, petugas berwenang untuk menggunakan kekuatan mematikan guna mencegah kerugian lebih lanjut. Tembakan yang ditembakkan, meskipun dimaksudkan untuk melumpuhkan, mungkin tidak selalu mengenai area yang aman seperti kaki.
Sugeng juga mengungkapkan bahwa polisi yang datang untuk meredakan tawuran akhirnya diserang oleh geng motor, sehingga terpaksa mengambil tindakan penembakan. IPW menyerukan agar masyarakat bersabar menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polrestabes Semarang. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, juga telah mengonfirmasi bahwa anggotanya melepaskan tembakan terhadap seorang pelajar yang terlibat dalam tawuran antar-kelompok di Semarang Barat.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya konflik antar kelompok geng di berbagai wilayah Semarang. Sejumlah tersangka sudah diidentifikasi dan diproses hukum oleh pihak berwajib. Masyarakat dihimbau untuk menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang terkait kasus penembakan yang menimpa pelajar tersebut.
