27.6 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025
HomeKesehatanKolaborasi BPOM Cegah Resistansi Antimikroba

Kolaborasi BPOM Cegah Resistansi Antimikroba

Pentingnya Penggunaan Antimikroba Secara Bijak Menurut BPOM

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar, menekankan pentingnya penggunaan antimikroba secara bijak sebagai langkah untuk mengatasi resistansi antimikroba (AMR) di Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Semarak Aksi Nyata Pengendalian Resistansi Antimikroba yang digelar di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM pada Jumat (29/11/2024) dalam rangka peringatan World AMR Awareness Week (WAAW) 2024.

Tema WAAW tahun ini adalah “Educate. Advocate. Act now”, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang AMR dan mendorong perubahan perilaku dalam penggunaan antimikroba, baik di kalangan tenaga kesehatan maupun di berbagai sektor lainnya. Taruna Ikrar menyampaikan bahwa AMR merupakan ancaman serius bagi kesehatan global, dengan data WHO menunjukkan bahwa AMR bertanggung jawab atas sekitar 1,27 juta kematian langsung di seluruh dunia pada tahun 2019.

Salah satu penyebab utama AMR adalah penggunaan antimikroba yang tidak sesuai, penggunaan antibiotik tanpa resep dokter yang masih tinggi, serta praktik pengobatan sendiri yang tidak tepat. BPOM mencatat adanya penurunan persentase apotek yang menyerahkan antibiotik tanpa resep dokter, namun masih perlu waspada terhadap tren tersebut. Untuk mengelola limbah obat masyarakat, termasuk antibiotik yang berkontribusi terhadap AMR, BPOM melanjutkan program Ayo Buang Sampah Obat dengan Benar (ABSO) yang telah dikelola di 15 provinsi sejak tahun 2019.

Dengan demikian, penggunaan antimikroba yang bijak dan langkah-langkah preventif lainnya perlu terus ditingkatkan guna mendukung upaya pencegahan resistansi antimikroba.

BERITA TERBARU

BERITA POPULER