Sejarah Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) bermula dari upaya Presiden Soekarno untuk membentuk lembaga gabungan antara TNI dan Polri. Dalam sejarahnya, ABRI terbentuk melalui keputusan yang disahkan melalui Tap MPRS Nomor II dan III tahun 1960 yang menyatakan bahwa ABRI terdiri dari Angkatan Perang dan Polisi Negara.
ABRI terus bertransformasi melalui berbagai keputusan, termasuk mengatur kelembagaan dan struktur kepemimpinan di dalamnya. Dalam perjalanannya, ABRI menghadapi berbagai tantangan, terutama dari PKI yang berusaha mempengaruhi organisasi ini. Melalui kekuatan hankam dan sospol, ABRI menegakkan kedaulatan negara dari ancaman eksternal dan internal.
Peran ABRI terus berkembang dalam dinamika politik Indonesia, hingga pada masa reformasi ABRI secara resmi terpisah menjadi TNI dan Polri sebagai lembaga mandiri. Ini mencerminkan evolusi selama beberapa dekade dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara.
Dengan pemisahan TNI dan Polri, masing-masing lembaga dapat lebih fokus pada peran dan fungsi mereka sesuai dengan tugas utama. Hal ini menunjukkan bahwa evolusi sejarah ABRI telah menciptakan landasan kuat bagi TNI dan Polri dalam melaksanakan misi dan visi mereka untuk melayani dan melindungi masyarakat Indonesia.
