Memiliki kehidupan seksual yang memuaskan adalah impian setiap pasangan. Namun, terdapat pemikiran umum di kalangan pria bahwa tingginya kadar testosteron berhubungan dengan dorongan seksual yang lebih tinggi. Meskipun demikian, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hubungan antara kadar testosteron tinggi dan kinerja seksual belum tentu signifikan.
Di Amerika Serikat, lebih dari 10 juta pria mengalami disfungsi ereksi, sementara banyak lainnya mengeluhkan rendahnya hasrat seksual yang mempengaruhi kehidupan perkawinan mereka. Ketika berbagai metode seperti obat, olahraga, dan terapi tidak berhasil, beberapa pasangan putus asa memilih terapi penggantian testosteron (TRT) sebagai solusi untuk meningkatkan kehidupan seksual mereka.
TRT merupakan pengobatan untuk pria dengan kadar testosteron rendah atau hipogonadisme. Penggunaan suntikan testosteron teratur diklaim dapat membantu meningkatkan libido, fungsi seksual, kesuburan, dan suasana hati. Perbincangan seputar manfaat dan efek samping TRT dapat ditemui di forum-forum online seperti Reddit.
Namun, sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh Universitas California, Santa Barbara menyoroti kebenaran tentang peran testosteron dalam reproduksi seksual. Hasil penelitian ini mungkin meruntuhkan anggapan umum mengenai hubungan antara kadar testosteron tinggi dan hasrat seksual pria.