Insentif mobil hybrid di Indonesia terus menjadi sorotan, terutama dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) yang merupakan asosiasi produsen kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Tanah Air. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, telah mengusulkan insentif ini kepada Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini sedang dalam tahap pembahasan lebih lanjut. Namun, bentuk insentif tersebut belum diungkap dengan jeta pasti, apakah akan berupa pembebasan PPN atau penurunan PPnBM, atau menggunakan mekanisme yang telah diterapkan sebelumnya untuk program KBH2 atau LCGC.
Gaikindo sangat menantikan keputusan terkait insentif mobil hybrid ini. Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, berharap agar keputusan ini segera diambil oleh pemerintah. Dia menekankan bahwa kendaraan hybrid sudah memenuhi kriteria yang diperlukan untuk mendapatkan insentif, seperti hemat bahan bakar, rendah polusi udara, tidak memerlukan charging station, biaya produksi yang lebih rendah dari BEV, dan masih memerlukan komponen mesin bakar.
Chery Sales Indonesia (CSI) juga menunggu insentif mobil hybrid dengan antusias, karena mereka telah menyiapkan mobil hybrid untuk pasar Indonesia. CSI berencana untuk memperkenalkan Jaecoo sebagai sub-brand premium dengan model yang juga menggunakan teknologi hybrid dan PHEV. CSI juga telah menunjukkan komitmennya terhadap pasar otomotif Indonesia dengan melakukan perakitan lokal dan perluasan jaringan dealer resminya.
Chery terus berupaya untuk menambah jaringan dealer resmi mereka di Indonesia, dengan pembukaan dealer ke-40 di Sunter, Jakarta Utara. Dealer ini dilengkapi dengan layanan 3S (Sales, Service, dan Spare Parts) serta area bengkel modern dengan standar Chery Indonesia. Chery juga memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah dealer menjadi 80 pada tahun mendatang. Semua langkah ini menunjukkan komitmen Chery untuk pasar otomotif Indonesia dan pentingnya insentif mobil hybrid untuk mendorong pertumbuhan industri otomotif dalam negeri.
