Mitsubishi Xpander Hybrid resmi diluncurkan di Thailand pada Februari 2024, menjadi yang pertama dalam kelasnya yang menggunakan teknologi hybrid. Mobil ini mendapat sambutan baik di Thailand, dengan penjualan yang mendominasi pasar B-MPV. Xpander Hybrid bahkan terjual hampir tiga kali lipat daripada Toyota Veloz, menguasai sekitar 63,9% pasar segmennya.
Penjualan Xpander Hybrid di Thailand terus meningkat, dengan penjualan bulanannya langsung melonjak dua kali lipat saat peluncuran. Mitsubishi Xpander Hybrid didukung dengan keringanan pajak di Thailand, di mana mobil hybrid dikenakan pajak hanya 8%. Pemerintah Thailand memberikan insentif untuk mobil ramah lingkungan dengan emisi CO2 rendah.
Xpander Hybrid dilengkapi dengan mesin bensin 1.6-liter dan motor listrik, menghasilkan tenaga yang cukup signifikan. Dengan sistem hybrid e:motion, mobil ini lebih hemat bahan bakar dibanding versi konvensional. Penggunaannya dalam kota diklaim lebih efisien, dengan berbagai mode berkendara yang dapat disesuaikan dengan kondisi jalan.
Pemerintah Indonesia juga memperhatikan insentif untuk mobil hybrid, dengan rencana kebijakan baru pada tahun 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan adanya diskon PPNBM untuk kendaraan bermotor hybrid. Ini sejalan dengan harapan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) untuk mendorong penggunaan mobil hybrid di Indonesia.
Mitsubishi Motors berencana untuk membawa mobil hybrid ke Indonesia pada tahun depan, dengan Xpander Hybrid menjadi salah satu kandidat potensial. Begitu pula dengan Toyota Veloz Hybrid, yang disebutkan dalam dokumen resmi sebagai salah satu model yang akan hadir di Indonesia. Veloz Hybrid kemungkinan akan menggunakan teknologi serupa dengan Yaris Cross Hybrid, dengan mesin, motor listrik, dan baterai yang sama. Berbagai upaya untuk memperkenalkan mobil hybrid di Indonesia terus dilakukan, dengan harapan dapat memberikan alternatif yang ramah lingkungan dan efisien bagi pasar otomotif Tanah Air.