Menjelang pergantian tahun, estimasi kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia terus meningkat. Data terbaru dari WHO menunjukkan peningkatan jumlah kasus TBC menjadi 1.090.000 dari 1.060.000 pada tahun sebelumnya. Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) bersama Medco Foundation dan Sudin Kesehatan Jakarta Utara mengambil langkah konkret dalam mengendalikan penyebaran penyakit ini. Selama tiga hari, mereka melaksanakan aksi Active Case Finding (ACF) di Penjaringan, Tanjung Priok, dan Cilincing yang berhasil melibatkan ratusan warga.
Ketua Umum PPTI, Yani Panigoro, menekankan pentingnya pendekatan jemput bola dalam menemukan kasus TBC. Dengan menggunakan Mobile X-Ray, mereka dapat lebih cepat dan efektif menemukan penderita TBC, mendukung target eliminasi TBC pada 2030. Aksi skrining ini melibatkan kader PPTI yang memberikan penyuluhan tentang gejala TBC dan melakukan pemeriksaan kepada warga yang diduga terinfeksi.
Pemantauan terhadap keluarga pasien yang terdiagnosis menjadi fokus utama dalam upaya memutus rantai penularan penyakit ini. Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, dr. Raden Ahmad Sigit Mustika Adi, menyoroti tantangan utama dalam penanganan TBC yakni penolakan dari sebagian pasien. Ia menekankan pentingnya sosialisasi dan motivasi sebagai langkah krusial.
Program prioritas pemerintah yang mendukung eliminasi TBC telah mendapatkan dukungan penuh dari Medco Foundation melalui CSR. Kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat mengatasi tantangan TBC dan mempercepat pencapaian target eliminasi pada 2030. Melalui aksi skrining aktif ini, PPTI berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya TBC dan memastikan penanganan yang tepat bagi penderita.
