RSV alias Respiratory Syncytial Virus adalah virus yang dapat menginfeksi saluran pernapasan dan menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa, seperti batuk, pilek, dan demam. Meskipun gejalanya terlihat ringan, terutama pada orang dewasa, namun RSV dapat menjadi sangat fatal pada lansia. Menurut dokter spesialis paru konsultan Fariz Nurwidya, Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan kasus RSV dalam tiga tahun ke depan, dengan jumlah kasus yang mencapai 6,1 juta.
Penelitian juga menunjukkan bahwa lansia dengan kondisi seperti pneumonia, gagal jantung kongestif, asma, dan PPOK berisiko lebih tinggi untuk rawat inap ketika terinfeksi RSV. Komplikasi serius seperti henti napas, gagal napas, gangguan pernapasan, dan emfisema juga rentan terjadi pada lansia yang terinfeksi RSV. Berdasarkan data, sebagian pasien RSV bahkan memerlukan perawatan profesional setelah keluar dari rumah sakit, dan sebagian lainnya harus dirawat kembali dalam waktu tiga bulan. Bahkan, risiko kematian akibat komplikasi RSV dalam satu tahun setelah hospitalisasi mencapai 33%.
Maka, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan potensi fatalitas RSV terutama pada lansia, dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat dari infeksi virus ini.
