Puncak Bogor kembali menjadi sorotan setelah aksi pengeroyokan terhadap wanita hamil viral di media sosial. Kejadian ini terjadi saat pasangan suami istri sedang melintas di jalur alternatif Puncak menuju villa untuk berlibur. Saat korban mencoba memperlambat mobilnya karena melihat kendaraan terparkir dengan salah satu ban terperosok ke dalam lubang, insiden mulai terjadi. Salah satu spion mobil korban diduga menyenggol seseorang di sekitar lokasi, yang kemudian memicu reaksi dari sejumlah orang di sekitar mobil terparkir.
Percekcokan terus berlanjut hingga sang istri keluar dari mobil dan menjadi korban pengeroyokan oleh beberapa orang. Sang suami yang turun untuk melindungi istri juga mengalami luka di bagian mata kanan akibat pemukulan. Sang istri yang tengah hamil bahkan harus menjalani visum di RSUD Cibinong karena adanya ancaman keguguran akibat penganiayaan tersebut.
Polisi telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka, dua di antaranya sudah diamankan dan satu tersangka lainnya masih buron. Para pelaku merupakan warga lokal yang tidak mengenal korban sebelumnya. Motif di balik pengeroyokan ini diduga karena salah satu dari mereka yang sedang memperbaiki mobil tersenggol spion mobil korban.
Kesepakatan damai sempat dicapai antara korban dan pelaku, namun korban akhirnya memilih untuk melanjutkan laporan ke polisi demi keadilan. Kepolisian masih menunggu hasil visum dari RSUD Cibinong untuk memperkuat bukti hukum, sementara upaya pengejaran terhadap tersangka lainnya terus dilakukan. Aksi kekerasan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan di jalanan, sehingga setiap orang dapat merasa aman dan terlindungi saat bepergian.
