Pada tanggal 2 Januari 2025, Desa Penglipuran di Bali, yang telah dinobatkan sebagai Desa Terbersih di Dunia, menjadi tujuan utama bagi wisatawan asing maupun domestik selama liburan Tahun Baru 2025. Kunjungan ke desa wisata tersebut di Kabupaten Bangli, Bali, mengalami lonjakan signifikan di akhir tahun, dengan total kunjungan mencapai 109.637 wisatawan pada 31 Desember 2024. Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa, menyatakan bahwa sepanjang tahun 2024, jumlah total kunjungan wisatawan telah melebihi 1 juta orang, yang didominasi oleh wisatawan domestik. Hal ini menunjukkan minat meningkat dari wisatawan terhadap Desa Wisata serta dukungan terhadap diversifikasi pariwisata di Bali.
Selama awal tahun baru 2025, jumlah kunjungan ke Desa Wisata Penglipuran mencapai 2.972 orang, dengan wisatawan domestik menjadi mayoritas, mencapai 2.673 orang dewasa dan anak-anak, sedangkan wisatawan mancanegara sejumlah 119 orang. Sumiarsa menegaskan bahwa kunjungan ini didominasi oleh wisatawan lokal Bali. Desa Wisata Penglipuran mengusung konsep pariwisata regeneratif melalui program-program unggulan, seperti pelepasan burung endemik, pengolahan sampah menjadi pupuk organik, dan pengelolaan hutan bambu sebagai ikon desa.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk menciptakan harmoni antara manusia dan alam, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada wisatawan tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Pengalaman hidup lokal di homestay juga ditawarkan kepada wisatawan agar mereka bisa merasakan langsung kehidupan autentik di desa tersebut. Sumiarsa menekankan bahwa pengembangan Desa Wisata Penglipuran tetap memfokuskan pada kebersihan, keasrian lingkungan, dan penghormatan terhadap tradisi lokal. Hal ini menjadi upaya untuk memperkaya pengalaman wisatawan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal serta lingkungan sekitar.
