Ketua Yayasan Abdi Sukma, Ahmad Parlindungan, mengungkapkan fakta terkait kejadian siswa SD berinisial MI yang harus belajar di lantai kelas karena belum membayar SPP. MI sendiri menerima Program Indonesia Pintar (PIP) pada tahun 2024, namun masih mengalami tunggakan pembayaran setelah periode gratis berakhir. Yayasan Abdi Sukma, yang telah memberikan beasiswa selama enam bulan pertama, merupakan sekolah wakaf yang berdiri sejak tahun 1963. Ahmad menegaskan bahwa sekolah tersebut berkomitmen untuk memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak kurang mampu dan yatim piatu. Meskipun telah menerima berita negatif, pihak sekolah berusaha keras untuk mendapatkan dana tambahan agar tetap bisa menyediakan pendidikan berkualitas bagi siswa yang membutuhkan. Dukungan dari masyarakat diharapkan untuk menjaga kelangsungan program PIP di sekolah tersebut, sehingga anak-anak dapat terus mendapatkan kesempatan belajar yang sama. Jika ada kekhawatiran terkait dampak dari pemberitaan negatif, sekolah memohon agar hal tersebut tidak mempengaruhi evaluasi atau keberlangsungan Yayasan Abdi Sukma. forControlEvents ini menjadi prioritas bagi pihak sekolah, dan mereka berharap dapat terus mendapat dukungan dalam memberikan pendidikan yang bermutu.
