Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI, Prasetyo Hadi mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan agar kementerian/lembaga dan kepala daerah berhemat untuk menyesuaikan anggaran program-program prioritas, termasuk makan bergizi gratis (MBG). Prasetyo menilai hasil penghematan anggaran berpotensi dialihkan untuk mendukung program makan bergizi gratis yang ingin ditingkatkan oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, tiada kementerian/ lembaga yang keberatan dengan pengurangan anggaran, karena hal ini dijalankan bersama-sama sebagai semangat untuk bersama-sama berhemat. Konsekuensi dari penghematan tersebut adalah penyesuaian anggaran pada kementerian dan lembaga, sesuai arahan Presiden Prabowo untuk lebih selektif dalam kegiatan yang produktif dan berdampak langsung. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyatakan bahwa diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk menyasar 82,9 juta penerima program Makan Bergizi Gratis hingga akhir tahun 2025. Keputusan untuk menyetujui penambahan anggaran tersebut akan dipertimbangkan dengan cermat oleh Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, setelah mengevaluasi postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara menyeluruh. Dengan demikian, program makan bergizi gratis diharapkan dapat ditingkatkan melalui pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan.
