Pada hari Minggu, 26 Januari 2025, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon telah menandatangani Program Pertukaran Budaya antara Indonesia dan India untuk periode 2025-2028. Penandatanganan ini bertujuan untuk mempererat hubungan budaya antara kedua negara dengan berbagai kerja sama di bidang kebudayaan seperti bahasa, sastra, museum, seni visual, seni pertunjukan, sejarah, arkeologi, dan lainnya. Program ini didasarkan pada perjanjian antara Pemerintah Republik India dan Indonesia yang telah ditandatangani sejak 1955.
Melalui program tersebut, Indonesia dan India akan bekerja sama dalam pameran budaya, pameran bersama koleksi museum, peningkatan kapasitas SDM di bidang museologi, serta partisipasi pemuda dalam berbagai kegiatan festival, pameran seni, produksi film, dan festival film. Kolaborasi ini juga mencakup pertukaran pengetahuan di bidang tari tradisional, musik, teater, dan seni pertunjukan antara seniman dan budayawan kedua negara.
Selain itu, kerja sama di bidang sejarah, arkeologi, antropologi, dan konservasi akan melibatkan pertukaran pakar, penelitian bersama, publikasi bersama, dan pelatihan dalam upaya konservasi cagar budaya. Indonesia dan India memiliki hubungan sejarah yang panjang sejak abad ke-4 Masehi yang tercermin dalam jejak sejarahnya hingga saat ini, seperti Candi Hindu-Buddha dan bahasa Sansekerta di Indonesia.
Dengan penandatanganan kesepakatan ini, diharapkan hubungan budaya antara Indonesia dan India semakin erat dan menjadi dasar untuk kerja sama strategis di berbagai bidang lainnya seperti repatriasi benda-benda cagar budaya. Kementerian Kebudayaan mendukung upaya penelitian bersama dengan India tentang pentingnya repatriasi benda budaya untuk mempererat hubungan diplomatik kedua negara. Semoga kerja sama kebudayaan ini dapat memperkuat ikatan sejarah dan diplomasi budaya antara Indonesia dan India serta menjadi contoh bagi negara lain dalam membangun hubungan yang erat berdasarkan warisan budaya yang kaya yang dimiliki oleh kedua negara.
