Kualitas udara di ibukota Thailand, Bangkok saat ini mengalami penurunan yang signifikan. Pemerintah setempat telah mengambil langkah untuk mengatasi polusi udara dengan memberikan transportasi publik secara gratis selama seminggu agar masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan umum. Layanan transportasi seperti Skytrain, metro, kereta api, dan bus akan tersedia secara gratis bagi pengguna mulai Sabtu lalu, menurut Menteri Transportasi Suriya Juangroongruangkit.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang beredar di jalan raya dan pada akhirnya, mengurangi polusi udara yang telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan di Bangkok. Dilaporkan bahwa 350 sekolah di Bangkok telah ditutup sementara pada Jumat lalu akibat polusi udara yang buruk, dengan pemerintah setempat juga mengimbau agar orang-orang yang memungkinkan untuk bekerja dari rumah.
Tidak hanya itu, pemerintah juga melarang truk besar dengan enam roda untuk memasuki beberapa bagian kota sebagai upaya tambahan untuk mengurangi polusi udara. Pada hari Jumat, tingkat polutan PM2.5 di Bangkok mencapai 108 mikrogram per meter kubik, menurut data dari IQAir. Tingkat kualitas udara dengan angka di atas 100 dianggap tidak sehat, sedangkan di atas 200 dinilai sangat tidak sehat. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah polusi udara yang semakin meningkat di ibukota Thailand.
Dengan adanya kebijakan gratis transportasi publik selama seminggu ini, diharapkan masyarakat Bangkok akan lebih sadar akan pentingnya menjaga kualitas udara yang bersih dan sehat.
