Di Nias Selatan, Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polres menetapkan satu tersangka dalam kasus dugaan kekerasan terhadap seorang bocah perempuan berusia 10 tahun dengan inisial N. Kedua kakinya diduga patah akibat dianiaya oleh kerabat keluarga. Tersangka berinisial D, yang merupakan kerabat dari korban, ditetapkan berdasarkan alat bukti yang ditemukan oleh pihak kepolisian. Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, menyampaikan bahwa pemeriksaan terhadap tersangka D masih terus dilakukan secara intensif. Selain itu, polisi juga telah memeriksa kakek, nenek, paman, dan tante dari bocah tersebut yang viral di media sosial, namun hanya sebagai saksi. Perpisahan orang tua korban sejak bayi membuat bocah itu diasuh oleh kakek dan nenek. Polisi menyarankan agar informasi terkait kasus ini tidak disebarkan secara sembarangan sebelum diverifikasi untuk menjaga privasi dan kenyamanan korban. Kapolres Nias Selatan menegaskan bahwa mereka akan bekerja secara profesional dan transparan agar keadilan dapat ditegakkan. Sebelumnya, sebuah video viral memperlihatkan kondisi seorang bocah perempuan yang diduga dianiaya hingga mengakibatkan cacat pada kedua kakinya. Dalam tanggapannya, Kapolres Nias Selatan, AKBP Ferry Mulyana Sunarya, telah turun langsung untuk membahas kasus ini dan memberikan perhatian khusus kepada korban. Upaya hukum terhadap dugaan kekerasan tersebut juga telah dilakukan oleh petugas polisi. Diskusi dengan keluarga korban dan warga sekitar dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kasus tersebut serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya perlindungan anak.
