Kondisi dua warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) masih kritis. Salah satu dari korban yang kritis berasal dari Aceh. Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu, mengatakan bahwa dua WNI lainnya mulai membaik, sementara empat korban masih dalam perawatan intensif di Malaysia. Dari lima WNI yang menjadi korban penembakan, satu di antaranya meninggal dunia. Korban yang meninggal telah dimakamkan di kampung halamannya di Riau. Pemerintah Indonesia melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Kementerian Luar Negeri, serta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) terus mengawal kasus ini. Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya transparansi dari pihak Malaysia dalam mengungkap kronologi kejadian ini. Tim perwakilan Indonesia akan terus memantau kondisi korban di rumah sakit dan memastikan mereka mendapatkan perlindungan hukum hingga pulih sepenuhnya dan dipulangkan ke Indonesia.