Toyota Soluna bekas memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang membuatnya menjadi pilihan alternatif bagi yang mencari mobil yang nyaman, mudah dalam perawatan, irit bahan bakar, dan terjangkau. Diproduksi pertama kali pada tahun 1994 oleh Toyota Motor Thailand, Soluna merupakan sedan sub kompak dengan basis Tercel generasi kelima. Toyota Soluna diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1997 dengan fascia depan yang berbeda dengan Tercel atau Corsa di Jepang. Nama “Soluna” sendiri diambil dari kata Spanyol yang berarti “matahari” dan “bulan.”
Toyota Soluna ditawarkan dalam dua varian, yaitu XLi dan GLi dengan GLi merupakan versi trim tertinggi yang dilengkapi dengan berbagai fitur seperti AC, tape, remote alarm, electric mirror, power window, central lock, dan tachometer. Meski mobil ini sudah tidak dipasarkan lagi di Indonesia sejak 2002, harga mobil bekas Toyota Soluna kini berkisar antara Rp 40 jutaan hingga Rp 60 jutaan tergantung kondisi, tahun produksi, dan tipe. Meskipun harga bekasnya sangat terjangkau, Soluna masih memiliki keunggulan seperti mesin yang jarang rewel, konsumsi BBM irit, tarikan enteng karena bobot ringan, handling stabil, serta spare part yang mudah ditemukan dan terjangkau.
Namun, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum membeli Toyota Soluna bekas. Beberapa di antaranya adalah kaki-kaki bagian depan yang rentan masalah, kabin yang kurang nyaman dan material interior yang terasa murahan, penggunaan timing belt yang memerlukan pergantian berkala, sistem pengereman yang kurang pakem, dan minimnya fitur modern yang tersedia. Meski demikian, Soluna masih layak dipertimbangkan sebagai pilihan mobil keluarga dengan budget terbatas. Pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan Toyota Soluna bekas dapat membantu calon pembeli membuat keputusan yang lebih bijak.