Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, bersama Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, menghadiri sebuah dialog kebudayaan di Museum Rudana, Ubud, Bali. Dalam dialog ini, dibahas mengenai pentingnya seni budaya sebagai mercusuar dalam membentuk identitas negara. Putu Supadma Rudana menekankan bahwa seni budaya harus menjadi sumber inspirasi dan elemen kunci dalam segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi, politik, sosial, dan pertahanan keamanan.
Dia juga menyampaikan dukungannya terhadap Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang memiliki pemahaman mendalam mengenai esensi kebudayaan. Putu menyoroti peran strategis museum dalam melestarikan budaya dan sejarah Indonesia, membutuhkan dukungan yang kuat dari pemerintah dalam menjaga museum sebagai pusat edukasi dan interaksi budaya. Museum diharapkan tidak hanya sebagai tempat penyimpanan artefak, tetapi juga sebagai sumber inspirasi bagi generasi muda untuk belajar dan menghargai warisan leluhur.
Sinergi antara pemerintah, seniman, komunitas budaya, dan sektor swasta dianggap penting dalam memajukan ekosistem budaya nasional. Putu menekankan upaya bersama untuk memastikan bahwa kebudayaan mendapat tempat dan apresiasi yang layak. Menteri Kebudayaan Fadli Zon juga menyoroti peran penting Pemerintah Daerah dalam memajukan kebudayaan dengan mendukung kreativitas lokal dalam berbagai festival serta even nasional. Keberlanjutan warisan budaya harus menjadi perhatian bersama antara pemerintah pusat, daerah, komunitas seni, dan sektor swasta agar kebudayaan Indonesia terus berkembang tanpa kehilangan akar tradisionalnya.
Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kerja sama seni budaya antara Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Ketua Umum AMI Putu Supadma Rudana sebagai upaya membangun kebersamaan dalam memelihara dan mengembangkan kekayaan budaya Indonesia. Museum Rudana sendiri didirikan pada tahun 1995 oleh Nyoman Rudana dan Ni Wayan Olastini Rudana dan diresmikan oleh Presiden kedua Indonesia, Soeharto, sebagai wujud bakti kepada bangsa dan cinta terhadap warisan seni budaya Indonesia yang berharga.