Pangek Pisang, Hidangan Khas Ranah Minang yang Menggugah Selera saat Berbuka Puasa
Di tengah popularitas kuliner modern, Pangek Pisang tetap bertahan sebagai hidangan yang menghadirkan cerita dan cita rasa tak terlupakan. Hidangan khas Ranah Minang ini menawarkan penyegaran dari sensasi instan yang seringkali dominan. Khususnya saat berbuka puasa, Pangek Pisang sangat cocok disantap bersama ketan hitam untuk memanjakan lidah pencinta kuliner.
Terbuat dari pisang batu atau pisang kepok, Pangek Pisang diracik dengan santan kelapa, kunyit, dan beragam bumbu lainnya untuk menciptakan harmoni rasa yang lezat. Proses pembuatannya pun tidak rumit, dengan pisang kepok direbus bersama santan, kunyit, gula, dan daun pandan untuk menghasilkan hidangan berwarna kuning keemasan yang siap disajikan.
Meski Pangek Pisang terkadang sulit ditemui, terutama di luar momen-momen tertentu seperti prosesi adat Minangkabau, namun hidangan ini senantiasa berhasil memikat setiap yang mencicipinya. Sebagai ikon kuliner di Kabupaten Solok Selatan, Pangek Pisang selalu menjadi daya tarik pada setiap acara besar. Dengan bahan utama yang mudah didapatkan dan proses pengolahan yang tidak rumit, Pangek Pisang dapat menjadi pilihan menu yang tepat saat berbuka puasa.
Selain sebagai hidangan, Pangek Pisang juga menyimpan nilai warisan dan tradisi yang harus dijaga. Dengan mengajak kita untuk melambat sejenak dan menikmati setiap rasa, hidangan ini memberikan pengalaman kuliner yang berbeda dan mengingatkan bahwa kelezatan sejati seringkali berasal dari hal-hal sederhana. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Pangek Pisang dan menikmati kelezatannya dalam tradisi berbuka puasa.
