Grooming adalah proses yang dirancang untuk membuat korban sulit melawan atau meminta bantuan. Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari Tigagenerasi, Ayoe Sutomo, menjelaskan bahwa tahapan grooming terdiri dari identifikasi target, membangun kepercayaan, mengisolasi korban, menciptakan ketergantungan emosional, menormalisasi perilaku yang melanggar batas, dan eksploitasi serta kontrol penuh. Identifikasi target dilakukan dengan mencari korban yang rentan, seperti anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian atau memiliki masalah emosional. Kemudian, pelaku mulai membangun kepercayaan dengan memberikan perhatian khusus dan kasih sayang berlebihan. Selanjutnya, korban diisolasi dari keluarga atau teman yang bisa melindunginya, sehingga membuatnya semakin bergantung secara emosional. Pelaku juga menciptakan ketergantungan emosional dengan pujian, hadiah, dan janji manis agar korban sulit melepaskan diri. Tahap berikutnya adalah menormalisasi perilaku yang melanggar batas, yang kemudian berujung pada eksploitasi seksual, emosional, atau psikologis terhadap korban. Korban sering kali merasa terjebak dan takut melawan karena adanya ancaman atau manipulation rasa bersalah. Maka dari itu, pemahaman yang baik tentang tahapan grooming sangat penting dalam upaya pencegahan.
