Seorang driver ojek online (ojol) berinisial S (55) diduga mencabuli seorang bocah perempuan berinisial SK (8) di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu 5 Maret 2025. Meskipun demikian, pelaku membantah tuduhan tersebut dan mengklaim hanya menggendong korban. Abdul Rahman, ayah korban, mengkonfirmasi bahwa S membantah melakukan pencabulan, mengatakan bahwa pelaku hanya memberikan uang kepada korban dan kemudian menggendongnya.
S dalam keterangan kepada ketua RT dan Abdul juga menyatakan bahwa kontak fisik yang terjadi adalah kecelakaan. Dia meminta maaf dan bersujud di kaki nenek korban sebagai wujud permintaan maaf. Kejadian ini terjadi saat korban pulang setelah salat Subuh, ketika dia dipanggil oleh pelaku dengan janji uang. Meskipun awalnya menolak, korban akhirnya menerima uang dan diduga menjadi korban pencabulan oleh S.
Ibu korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Selatan dan kasus ini sedang diselidiki oleh pihak berwajib. Reaksi masyarakat terhadap kasus ini menunjukkan keprihatinan yang mendalam dan menuntut penegakan hukum yang tegas. Pakar hukum pidana menegaskan bahwa tindakan pencabulan terhadap anak adalah kejahatan serius dan harus ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.
Perusahaan layanan ojek online tempat S bekerja menyatakan akan mendukung proses penyelidikan dan akan memberlakukan sanksi jika terbukti bersalah. Kasus ini telah menarik perhatian banyak pihak dan menimbulkan seruan untuk meningkatkan pengawasan terhadap kejahatan yang melibatkan anak-anak. Semua pihak berharap agar kebenaran segera terungkap dan keadilan ditegakkan.
