Gigi sensitif adalah masalah yang sering dianggap sepele namun memiliki dampak besar terhadap kualitas hidup seseorang. Data global menunjukkan bahwa satu dari tiga orang dewasa mengalami masalah gigi sensitif, yang sebenarnya bisa menjadi tanda lemahnya enamel dan terbukanya dentin gigi. Jika tidak ditangani dengan baik, sensitivitas gigi dapat semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama selama bulan Ramadan.
Berbicara mengenai pentingnya kesehatan gigi, General Manager Haleon Indonesia, Dhanica Mae Dumo-Tiu, menekankan bahwa gigi sensitif bukan hanya tentang ketidaknyamanan saat makan, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup secara menyeluruh. Menurutnya, penting bagi masyarakat untuk memahami pentingnya kesehatan gigi dan memiliki akses terhadap solusi yang tepat agar bisa menjalani hidup dengan nyaman dan percaya diri.
Melalui hasil studi terbaru yang dilakukan oleh Haleon bersama Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) dan IQVIA, ditemukan bahwa 9 dari 10 penderita gigi sensitif mengalami penurunan kualitas hidup. Mayoritas dari mereka merasa tidak nyaman saat makan dan minum, serta mengalami kecemasan akan rasa sakit yang ditimbulkan. Hal ini menyebabkan banyak yang menghindari makanan tertentu atau bahkan menarik diri dari kegiatan sosial. Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya perawatan gigi yang tepat untuk mencegah masalah gigi sensitif dan menjaga kualitas hidup yang optimal.
