Maria Branyas Morera, wanita tertua di dunia yang wafat pada usia 117 tahun, memberikan wawasan berharga tentang rahasia kehidupan panjang. Melalui studi genetikanya, kesehatan usus, dan gaya hidupnya, ilmuwan telah mengungkap cetak biru untuk kehidupan yang lebih panjang dan sehat.
Branyas lahir di San Francisco pada 1907 dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di Catalonia, Spanyol, melebihi rata-rata usia harapan hidup di wilayah tersebut hingga lebih dari 30 tahun. Penelitian genomnya mengungkapkan variasi gen yang terhubung dengan sistem imun yang kuat, risiko kanker yang rendah, serta perlindungan dari penyakit jantung.
Selain itu, analisis menunjukkan bahwa sel-sel tubuhnya berfungsi seperti 17 tahun lebih muda dari usianya. Proses metilasi DNA, yang mempengaruhi aktivitas genom terkait penuaan, menunjukkan bahwa usia biologis Branyas lebih muda dibandingkan dengan usia kronologisnya.
Branyas juga diketahui memiliki cara alami dalam menjaga kadar kolesterol tetap rendah. Peneliti menemukan bahwa metabolisme lemaknya efisien, dengan kadar kolesterol VLDL dan trigliserida yang rendah, faktor-faktor penting dalam mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian menyarankan bahwa salah satu alasan Branyas mencapai usia yang luar biasa adalah karena sel-sel tubuhnya terlihat “lebih muda” dalam hal fungsionalitasnya.