Dalam era digital saat ini, banyak aktivitas dapat dilakukan secara daring, termasuk membayar zakat fitrah. Zakat merupakan kewajiban bagi umat muslim yang telah memenuhi syarat, seperti yang dijelaskan dalam surat At-Taubah ayat 103. Meskipun umumnya zakat ditunaikan melalui pertemuan langsung antara pembayar zakat dengan amil, namun dengan perkembangan teknologi, kini pembayaran zakat juga dapat dilakukan secara online.
Pertanyaan muncul mengenai hukum ijab qabul dalam pembayaran zakat online, apakah tetap sah atau tidak sempurna? Menurut Syekh Yusuf Al-Qaradhawi, dalam Fiqh az-Zakat, pemberi zakat tidak harus menyatakan secara langsung kepada penerima bahwa dana yang diberikan adalah zakat. Mayoritas ulama juga menyatakan bahwa ijab qabul bukan merupakan syarat sah zakat, tetapi lebih kepada sunnah. Yang terpenting dalam pembayaran zakat adalah niat dan distribusi zakat sesuai ketentuan.
Dalam pembayaran zakat secara online, ijab qabul dapat dilakukan melalui pesan tertulis, konfirmasi transaksi, atau akad virtual. Meskipun tidak dilakukan secara langsung, bentuk penerimaan ini dianggap sudah cukup sesuai syariat. Perlu diingat bahwa yang terpenting dalam pembayaran zakat adalah niat dan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku.
