Pertanyaan tentang kapan menikah bisa menjadi momok bagi sebagian orang, terutama saat momen Lebaran Idul Fitri. Untuk menghindari rasa tidak nyaman, ada beberapa cara elegan dalam menanggapi pertanyaan tersebut. Pertama, dapat memberikan jawaban yang santai dan umum seperti “Belum ada rencana pasti, doakan saja yang terbaik.” atau “Masih fokus pada karier dan pengembangan diri dulu.” Alternatif lainnya adalah dengan menggunakan humor, seperti mengatakan “Lagi menabung buat mahar, sabar dulu.” Namun, pastikan humor yang digunakan tidak menyinggung orang lain.
Jika merasa nyaman, bisa memberikan jawaban yang lebih terbuka seperti “Saat ini saya masih fokus dengan karier, nanti jika sudah siap pasti akan menikah.” atau “Masih banyak hal yang ingin saya capai sebelum menikah, tapi pasti akan ada waktunya.” Selain itu, mengalihkan pembicaraan juga bisa menjadi pilihan yang efektif. Dengan menanyakan hal lain seperti mengenai keluarga atau rencana liburan, dapat menghindari pembicaraan yang membuat tidak nyaman.
Namun, jika benar-benar tidak ingin membahasnya, menyatakan ketidaknyamanan dengan sopan juga diperbolehkan. Misalnya, dengan mengatakan “Terima kasih atas perhatiannya, tapi saya lebih suka tidak membahas ini sekarang.” atau “Saya percaya setiap orang punya waktu yang berbeda untuk menikah, mohon pengertiannya ya.” Menetapkan batasan pribadi dalam menjawab pertanyaan kapan menikah penting, terutama jika pertanyaan tersebut terlalu sering diajukan. Dengan cara-cara elegan ini, dapat menghadapi pertanyaan tersebut tanpa perlu merasa terbebani.
