Seorang santri berinisial MS (18), yang merupakan murid di Pesantren Metal Rejoso, Pasuruan, menjadi korban penculikan oleh sekelompok pria yang sebenarnya salah sasaran. Para pelaku sebenarnya sedang mencari seseorang dengan inisial R terkait kasus jual beli narkoba yang melibatkan barang terlarang. Menurut Kepolisian Daerah Jawa Timur, MS adalah korban kesalahan identitas dari para pelaku yang mengincar R. Pada saat kejadian, para pelaku salah mengartikan bahwa MS adalah R, target utama penculikan mereka.
Menurut Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, pelaku sedang mencari R untuk diseret ke kasus narkoba yang melibatkan pesanan sabu dari seseorang dengan inisial P yang masih dalam pengejaran atasannya. Namun, paket sabu tersebut tidak pernah sampai kepada R, sehingga P memerintahkan para pelaku untuk menculik R. Namun, karena kesalahan identitas, yang terjadi adalah MS menjadi korban penculikan.
Kepolisian berhasil mengungkap kasus penculikan tersebut saat para pelaku membawa MS di Tol Gresik. Aksi penculikan tersebut terjadi di sebuah toko di Pasuruan, Jawa Timur, saat MS sedang berbelanja barang. Setelah kejadian itu terekam CCTV dan menyebar di media sosial, aparat kepolisian segera membentuk tim untuk menangkap komplotan pelaku. Akhirnya, para pelaku berhasil ditangkap di Tol Kebomas, Gresik, dengan korban mengalami penyiksaan selama penyekapan yang dilakukan oleh pelaku.
Para pelaku, termasuk SG, AE, P, dan MHR, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini sesuai dengan penjelasan Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Timur. Keseluruhan kejadian ini menjadi pelajaran bahwa identitas yang salah bisa berakibat serius, dan penting untuk memastikan informasi yang benar sebelum melakukan tindakan yang menyusahkan orang lain.