Seorang siswi SMA di Jakarta Timur menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum guru di sekolahnya. Kasus ini dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur dengan kuasa hukum korban mengungkapkan bahwa pelaku menggunakan modus bujuk rayu dan iming-iming traktiran sebelum melakukan aksinya. Herlin Muryanti, kuasa hukum korban, menjelaskan bahwa pelaku, seorang tenaga pendidik di Jakarta Timur, melakukan pendekatan dengan cara mengajak korban makan atau minum kopi di luar sekolah, lalu melancarkan aksi pelecehan seksual. Modus ini melibatkan bujuk rayu, iming-iming, dan tipu daya sebelum tindakan tak senonoh dilakukan. Korban, yang masih di bawah umur, memutuskan untuk melapor ke pihak berwajib. Herlin juga menyatakan kekhawatiran bahwa korban pelecehan seksual oleh oknum guru mungkin lebih banyak dari yang terungkap, namun banyak korban enggan melapor karena faktor-faktor tertentu. Polres Metro Jakarta Timur telah menerima laporan dan sedang melakukan penyelidikan mendalam. Jika terbukti bersalah, pelaku dapat dijerat dengan Pasal 81 UU Perlindungan Anak atau Pasal 289 KUHP tentang Pelecehan Seksual, dengan ancaman hukuman penjara hingga 15 tahun.
