Sejumlah 39 siswa pelajar SMP di Purwakarta tengah mengikuti program pembinaan Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan di Markas Resimen Artileri Medan (Menarmed) 1/Sthira Yudha Kostrad di Jawa Barat. Para siswa ini sebelumnya dikenal sebagai siswa nakal yang seringkali terlibat dalam permasalahan di sekolah. Mereka telah berkumpul di Markas Armed Kostrad Purwakarta untuk menjalani program bela negara dengan pendidikan ala militer selama 14 hari.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa para siswa yang mengikuti program tersebut merupakan anak-anak yang sering terlibat dalam tawuran, mengonsumsi minuman beralkohol, atau bahkan kecanduan game daring. Program pendidikan militer yang diikuti para siswa melibatkan pola pendidikan yang ketat, dimana mereka tidak diperkenankan memiliki handphone, harus makan makanan bergizi, menjalankan ibadah dengan waktu yang tepat, tidak merokok, serta tidak boleh bergaul di luar area pendidikan selama 14 hari.
Tujuan dari pembinaan militer ini adalah untuk mengubah perilaku buruk para siswa menjadi lebih positif, serta mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik, seperti bergabung sebagai prajurit TNI, anggota Polri, atau masuk ke sekolah kedinasan seperti IPDN. Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, menyatakan kesiapan Pemkab Purwakarta dalam melaksanakan pendidikan semi militer untuk para pelajar nakal, dengan harapan bisa membantu para siswa menjauhi perilaku buruk seperti tawuran, merokok, atau kekerasan.
Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, menambahkan bahwa program ini bertujuan untuk membantu mengubah kebiasaan buruk peserta didik menjadi lebih disiplin. Orang tua diharapkan tidak khawatir karena segala kebutuhan para siswa telah disiapkan oleh Pemkab Purwakarta. Program ini diharapkan dapat membawa kebaikan bagi peserta didik, serta membantu mereka meninggalkan perilaku buruk yang tidak pantas dilakukan.