Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, memberikan peringatan kepada calon jemaah haji tentang pentingnya menjaga kesehatan saat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Arab Saudi. Dengan suhu yang bisa mencapai 42 hingga 44 derajat Celsius, jemaah haji rentan mengalami dehidrasi dan sengatan panas (heat stroke), terutama para jemaah lanjut usia.
Untuk menghindari risiko heat stroke, Profesor Tjandra menyarankan agar jemaah haji menghindari paparan langsung sinar matahari, serta memastikan untuk selalu minum air dalam jumlah yang cukup. Beliau juga menekankan pentingnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu bagi calon haji yang sedang mengonsumsi obat-obatan yang berpotensi menyebabkan dehidrasi, guna memastikan pengobatan yang tepat selama menjalani ibadah haji.
Selain heat stroke, Profesor Tjandra juga memperingatkan tentang risiko penyakit infeksi seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang masih perlu diwaspadai. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan Arab Saudi, ada lima anjuran kesehatan utama bagi jamaah haji, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air secara rutin, menutup mulut saat batuk dan bersin, menggunakan masker saat berada di kerumunan, menghindari kontak dengan individu yang sedang sakit, serta menghindari kontak langsung dengan unta. Menjaga kesehatan dan kebersihan menjadi hal yang sangat penting bagi para jemaah haji dalam melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
