Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan perlunya waktu untuk mempertimbangkan ide Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang ingin membuat vasektomi menjadi syarat bagi masyarakat untuk menerima bantuan sosial. Mensos Saifullah mengungkapkan bahwa usulan tersebut harus dipertimbangkan secara menyeluruh, terutama karena bantuan sosial seperti Program Keluarga Harapan dirancang untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan dasar sambil membuka jalan menuju kemandirian.
Gus Ipul, sapaan akrab Mensos, menekankan pentingnya motivasi bagi penerima bantuan sosial untuk meningkatkan kelas, hidup mandiri, mengembangkan keterampilan, dan membuka akses. Namun, dalam menambahkan syarat baru untuk penyaluran bantuan, harus dipertimbangkan banyak faktor seperti aspek agama dan hak asasi manusia (HAM). Terutama setelah adanya fatwa haram dari MUI terkait vasektomi, hal ini menunjukkan perlunya diskusi lintas sektor.
Gus Ipul juga menekankan bahwa bantuan sosial dari pemerintah sebagian besar ditujukan untuk kebutuhan dasar masyarakat, seperti asupan gizi untuk ibu hamil dan anak-anak. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merencanakan agar kepesertaan KB menjadi syarat bagi masyarakat untuk menerima berbagai bantuan sosial dari provinsi. Dedi menegaskan bahwa ke depan, data penerima bantuan sosial harus terintegrasi dengan data kependudukan, terutama data peserta KB. Tujuannya adalah agar pembagian bantuan lebih merata dan tidak terfokus pada satu pihak atau satu keluarga saja.
