Paus Leo XIV adalah figur yang kerap dibandingkan dengan Paus Fransiskus, namun memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Dalam penunjukkan stolanya yang merah klasik, dia menunjukkan perbedaan dengan pendahulunya. Meskipun memiliki kedekatan dengan Fransiskus, Paus Leo XIV memilih pendekatan yang lebih formal dan konservatif. Sebagai gantinya, Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina sebenarnya dianggap sebagai kandidat progresif sejati. Dalam pidato perdananya, Paus Leo XIV menegaskan komitmennya terhadap solidaritas dan pembelaan terhadap kelompok yang terpinggirkan. Namun, pendekatannya terlihat lebih terstruktur dan formal, berbeda dengan kehangatan dan spontanitas gaya Fransiskus. Paus Leo XIV juga menyampaikan pesan damai yang bisa dirasakan oleh seluruh umat manusia, dari berbagai negara di seluruh dunia. Hati damai merupakan pesan utama Kristus yang bangkit, yang ingin disampaikan kepada semua orang untuk membawa perdamaian dan cinta tanpa batas.