Puluhan preman dari beberapa anggota organisasi masyarakat (ormas) yang ditangkap di kawasan CNI Puri, Kembangan, Jakarta Barat, mengungkap sosok penanggung jawab keanggotaan mereka. Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Bayu Nugroho, melakukan interogasi terhadap mereka terkait pengelolaan parkir liar. Mereka yang berasal dari GRIB Jaya diminta mengangkat tangan dan menyebutkan nama yang menandatangani kartu keanggotaan mereka. Dalam situasi yang sama, pelaku juga mengklaim tidak menyetor uang hasil parkir liar ke ormas mereka, namun membaginya secara merata.
Selain itu, pelaku yang berasal dari Forum Betawi Rempug (FBR) juga diinterogasi oleh Bayu. Mereka menyebut nama ‘Muldjami’ sebagai penandatangan kartu keanggotaannya. Operasi Berantas Jaya dilakukan untuk membongkar praktik premanisme di wilayah Jakarta Barat. Sejumlah pelaku melakukan pungutan liar, namun mengklaim bahwa uang hasilnya dibagi rata. Operasi tersebut dilakukan oleh petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan Sat Pol PP Jakarta yang berhasil menyita karcis parkir serta dokumen pembayaran dari pedagang kaki lima di wilayah Jakarta Barat.
Apel dilakukan di Polsek Kembangan sebelum operasi dimulai, dipimpin oleh Kepala Bagian Operasional Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi I Ketut Gede Wijatmika. Mereka mengikuti apel meskipun hujan dan berkomitmen untuk memerangi premanisme. Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyebut bahwa operasi tersebut dilakukan untuk melibatkan negara dalam memberantas praktik premanisme di masyarakat.