Pakar forensik digital Rismon Sianipar mempertanyakan hasil pemeriksaan Bareskrim Polri terkait keaslian ijazah sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Presiden ke-7 RI Joko Widodo. Rismon, yang dilaporkan oleh Jokowi terkait tudingan ijazah palsu, menjelaskan argumennya terkait hasil penelitiannya. Ia mempertanyakan objek ijazah pembanding yang digunakan oleh Bareskrim, menyoroti kebutuhan akan pembanding autentik dan prosedur pengujian yang lebih mendalam. Rismon juga menekankan perlunya kajian ilmiah yang lebih rinci dalam menentukan keaslian sebuah dokumen. Meski Bareskrim menyatakan bahwa ijazah Jokowi asli berdasarkan hasil penyelidikan mereka, Rismon tetap meragukan keabsahan temuan tersebut dan mengajukan pertanyaan yang membangkitkan keraguan terhadap keaslian ijazah tersebut. Dalam konferensi persnya, Bareskrim menjelaskan bahwa mereka telah melakukan pengujian yang menyimpulkan keaslian ijazah Jokowi, namun Rismon tetap meyakini bahwa hasil uji identik tidak cukup untuk menentukan keaslian sebuah dokumen.