Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Non TPI Jakarta Barat berhasil mengungkap praktik penipuan yang melibatkan lima Warga Negara Tiongkok terkait modus pengantin pesanan. Pengungkapan ini berawal dari kegiatan pengawasan rutin oleh Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian pada Selasa, 6 Mei 2025 malam, di sebuah hotel di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat. Petugas mengawasi dua pria WNA asal Tiongkok dengan gerak-gerik mencurigakan dan setelah diminta menunjukkan paspor, salah satu WNA tidak dapat memenuhinya. Selanjutnya, tiga WN Tiongkok dibawa ke kantor imigrasi untuk pendalaman lebih lanjut.
Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Barat, Nur Raisha Pujiastuti menjelaskan bahwa dari informasi yang diperoleh dari tiga WN Tiongkok yang diamankan, mereka mengungkap keberadaan dua penanggung jawab agen biro jodoh yang juga berada di Indonesia. Dua hari setelahnya, pada Kamis malam 8 Mei 2025, petugas melakukan pemantauan di sebuah apartemen di kawasan Taman Sari dan mengamankan dua pria WN Tiongkok terkait kasus ini.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kelima WN Tiongkok yang terlibat dalam modus pengantin pesanan menggunakan Izin Tinggal Kunjungan dan diduga melanggar Pasal 122 huruf a Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. Mereka mengaku sebagai agen biro jodoh di Tiongkok dan berpura-pura mencari pasangan perempuan WNI untuk meyakinkan calon pelanggan di Tiongkok. Tindakan administratif keimigrasian yang akan diambil terhadap mereka adalah deportasi dan penangkalan sesuai dengan ketentuan undang-undang.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Daerah Khusus Jakarta, Pamuji Raharja, memberikan apresiasi terhadap keberhasilan pengungkapan kasus ini. Langkah cepat dan profesional dari Imigrasi Jakarta Barat dalam menangani kasus ini sangat penting untuk menjaga penegakan hukum keimigrasian. Dengan demikian, kasus penipuan dengan modus pengantin pesanan melibatkan lima Warga Negara Tiongkok berhasil diungkap oleh pihak berwajib.
