Persoalan kekurangan gizi dan stunting merupakan isu strategis di Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ekonomi, sanitasi, dan budaya. Selain kekurangan gizi, kelebihan berat badan hingga obesitas juga menjadi masalah kesehatan yang signifikan dengan prevalensi yang masih tinggi di Tanah Air. Oleh karena itu, Prof. Dr. Lily Arsanti Lestari dari FK-KMK UGM menekankan pentingnya pengembangan produk pangan fungsional berbasis bahan lokal untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat.
Indonesia sebagai negara dengan kekayaan hayati terbesar kedua di dunia setelah Brazil memiliki potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal. Lily menyoroti perlunya pengembangan produk pangan olahan berbasis bahan lokal yang dapat memberikan manfaat kesehatan spesifik. Diet juga menjadi faktor penting dalam menjaga keseimbangan gizi dan kesehatan, dimana keseimbangan gizi diperlukan untuk memenuhi nutrisi tubuh serta mengurangi risiko penyakit.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyoroti pentingnya diet bergizi dan mengatakan bahwa seseorang dengan ukuran celana di atas 32-33 termasuk dalam kelompok obesitas. Untuk itu, dukungan kebijakan dan komitmen lintas sektor dalam menyediakan akses bahan pangan lokal yang bergizi bagi masyarakat sangat diperlukan. Kesadaran akan pentingnya gizi seimbang menjadi kunci dalam upaya pencegahan masalah gizi dan kesehatan di Indonesia.
