Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengkonfirmasi bahwa 5 warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam proses hukum telah kembali ke Indonesia. Ini terkait dengan tuduhan bahwa 5 teknisi WNI telah membocorkan data rahasia terkait pengembangan pesawat tempur Korea KF-21. Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia di Kemlu RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa kelima WNI tersebut telah dibebaskan dan ditangguhkan dari penuntutan. Mereka saat ini dalam keadaan baik dan sehat, telah bersatu kembali dengan keluarga mereka di Indonesia. Menurut laporan media Korea Selatan, jaksa telah membebaskan kelima WNI tersebut dari berbagai pelanggaran undang-undang terkait teknologi pertahanan dan perdagangan luar negeri. Tindakan mereka juga telah ditangguhkan karena melanggar Undang-Undang Pencegahan Persaingan Tidak Sehat. Para teknisi tersebut ditangkap di Korea Aerospace Industries (KAI) di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, atas tuduhan mencoba membocorkan data terkait pengembangan KF-21. Alasan pembebasan mereka diduga karena data yang mereka coba sampaikan tidak mengandung informasi rahasia yang signifikan.
