30.5 C
Jakarta
Sunday, September 21, 2025
HomeKesehatanPenyintas Kanker Payudara: Prosedur Transplantasi Pertama

Penyintas Kanker Payudara: Prosedur Transplantasi Pertama

Seorang wanita penyintas kanker payudara telah menjalani operasi yang menjadi yang pertama dalam sejarah, yaitu transplantasi payudara. Wanita asal Inggris tersebut menggunakan jaringan payudara sehatnya sendiri untuk prosedur transplantasi tersebut, yang merupakan ide dari dirinya sendiri.

Nicola Purdie (38) pertama kali didiagnosis dengan kanker payudara pada tahun 2020. Setelah diagonsis, Nicole menjalani serangkaian pengobatan kanker termasuk kemoterapi selama lima bulan, mastektomi ganda, dan rekonstruksi payudara.

Ketika sel kankernya kembali muncul beberapa tahun kemudian, rencana perawatannya mengalami sedikit perubahan. Sel kanker muncul lagi kali ini hanya pada salah satu payudaranya.

Menurut ahli bedah payudara yang menanganinya, Dr. Reza Arya, ini bukanlah mastektomi biasa yang sedang dibicarakan. Kanker pertama yang dialami Nicola hanya menyerang payudara kanan. Namun, karena ada riwayat kanker dalam keluarganya, Nicola memutuskan untuk menjalani mastektomi ganda untuk alasan keamanan.

Prosedur rekonstruksi yang dilakukan melibatkan deep inferior epigastric perforator (DIEP) dimana kulit dan jaringan diambil dari lambung. Keuntungan dari prosedur transplantasi ini adalah payudaranya tetap terasa alami, tanpa melibatkan implan yang perlu diganti. Payudaranya tumbuh dan menyusut seiring dengan penurunan berat badannya.

Pada tahun 2024, saat sedang sehat dan tengah hamil lima bulan dengan anak keduanya, Nicola menemukan benjolan di payudara kanan. Kanker kembali muncul. Pemeriksaan terbatas karena kehamilannya, meskipun dia menjalani lumpektomi untuk mengangkat apa yang pasti mereka ketahui sebagai kanker.

Setelah melahirkan putranya lebih awal, pemeriksaan lanjutan dilakukan untuk mengonfirmasi bahwa Nicola sebenarnya memiliki beberapa tumor kanker, baik di kulit maupun di kelenjar getah bening. “Kulit adalah satu-satunya bagian jaringan payudara yang tersisa setelah rekonstruksi sebelumnya,” ujarnya kepada Dewan Kesehatan Universitas Swansea Bay.

Source link

BERITA TERBARU

BERITA POPULER