Menurut Profesor Harapan Parlindungan Ringoringo, spesialis anak yang ahli dalam hematologi onkologi, anemia defisiensi besi (ADB) merupakan jenis anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi. Menurutnya, 50% kasus anemia disebabkan oleh ADB. Penundaan penjepitan tali pusat selama satu hingga tiga menit setelah bayi lahir dapat membantu menurunkan risiko ADB pada anak. Penelitian menunjukkan bahwa dengan menunggu lebih lama sebelum memutuskan tali pusat, aliran darah dari ibu ke bayi akan lebih lancar, sehingga lebih banyak darah dan zat besi masuk ke tubuh bayi. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko status besi yang rendah pada bayi.
Menurut Parlin, dalam proses kelahiran bayi, menunda penjepitan tali pusat selama satu hingga tiga menit merupakan pilihan yang baik, terutama jika proses kelahiran berlangsung tanpa masalah. Namun, jika terdapat komplikasi atau situasi tertentu, dokter akan melakukan tindakan yang dianggap terbaik untuk kesehatan bayi. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa pasokan darah yang cukup masuk ke tubuh bayi, sehingga risiko ADB dapat ditekan.
Kesimpulannya, penundaan penjepitan tali pusat bisa menjadi langkah yang efektif untuk mengurangi risiko anemia defisiensi besi pada bayi. Dengan memperhatikan waktu penjepitan tali pusat dan aliran darah yang masuk ke tubuh bayi, dokter dapat membantu menjaga kesehatan bayi dan mencegah kondisi kekurangan zat besi yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan pada masa depan.