Infeksi Menular Seksual (IMS) ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada semua kelompok usia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat bahwa kasus IMS pada remaja usia 15-19 tahun mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, dr. Ina Agustina Isturini, menyatakan bahwa tingginya temuan kasus IMS pada remaja sejalan dengan peningkatan jumlah tes yang dilakukan.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah tes IMS juga mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2022, dilakukan tes pada 85.574 orang, meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2023 menjadi 158.378, dan terus meningkat pada tahun 2024 menjadi 291.672. Hal ini menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan tes IMS untuk mengidentifikasi dan mengatasi kasus IMS dengan lebih baik.
Dengan adanya peningkatan jumlah tes, kasus IMS yang terdeteksi juga semakin banyak. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari pentingnya pencegahan dan deteksi dini untuk mengatasi IMS. Fenomena peningkatan jumlah kasus IMS pada remaja dapat diibaratkan sebagai gunung es yang mulai mencair, di mana kesadaran akan pentingnya tes IMS semakin meningkat. Dengan demikian, penting bagi semua kalangan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan dan deteksi dini IMS guna mengurangi penyebaran infeksi yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.